Jumat, 13 Maret 2020

Jangan Tabuhkan Si Kidal


Tidak dapat dipungkiri, bahwa aktifitas yang menggunakan tangan kiri (kidal) merupakan hal yang tabu, dikarenakan sosio-normatif masyarakat kita cenderung menggunakan tangan kanan dalam melakukan aktifitasnya. Sampai-sampai mereka beranggapan tangan kanan lebih baik dari paada tangan kiri. Lebih anehnya lagi, masyarakt menfonis anakkidal tersebut mempunyai watak yang kurang bagus. Dan akibatnya si kidal ini cenderung tertutup di tengah masyarakat.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa anak yang menggunakan tangan kiri dalam semua aktifitasnya bukanlah sebuah kecacatan. hal ini disebabkan karena dominasi fungsi belahan otak yang berbeda. Menurut penelitian anggota tubuh kita yang bagian kanan itu di control melalui otak kiri, sebaliknya, anggota tubuh bagian kiri dikontrol otak belahan kanan. Sehingga menurut mereka jika anak yang kecenderungannya menggunakan bagian kiri dipaksa harus menggunakan bagian kanan, ada kemungkinan kinerja otak anak tersebut menjadi kurang optimal, sehingga ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
banyak sekali efek yang ditimbulkan akibat dari pemaksaan perpindahan kiri kekanan, diantaranya : kesulitan bicara, belajar membaca dan lain lain.
Untuk itu, bagi orangtua, guru, dan masyarakat seyogyanya lebih bijaksana melihat fenomena anak kidal, harus menerimanya dengan baik. Jangan menganggapnya aneh, dan jangan memaksa mereka untuk pindah. mereka bukan cacat.
Orang tua tidak perlu cemas, anak kidal akan tumbuh dan berkembang seperti anak lain pada umumnya. Biarkanlah mereka menggunakan anggota tubuh mana dalam beraktifitas yang mereka anggap nyaman. Anak adalah anak-anak,  yang membutuhkan bimbingan, kasih saying, intruksi, dan contoh, tidak perlu melihaat dengan tangan apa mereka melihat sesuatu. Anak kidal mungkin akan mengajari anda orang tua tentang bagaimana beradaptasi.  
 Melalui hal ini bukan berarti kita membebaskan begitu saja. Kita masih terikat dengan norma agama, adat kebudayaan. Unutk itu bagi sikidal tetap kita ajari menggunakan tangan kanannya dalam hal sosio normative saja, seperti makan, minum jabat tangann. Namun untuk aktifitas yang bersifat personal lebih baik dibiarkan alamiah saja tanpa dipaksa.